Diam

Dalam diam aku mencintaimu. 
Kusimpan rasa dibalik tabir rahasia. Mengagumimu dalam diam seribu bahasa. 
Tersulam rindu dalam jiwa. 
Sunyi tanpa suara.

Senja

Waktu ini makin mendekati senja...

Terik mentari mulai menyirna,Seiring ku buka buku memo merah tuk sekedar membaca kisah-kisah yang telah ku jejaki dihari lalu.

AKU

Aku masih ingin temani malam ini.

Aku ingin bersandar di bahu malam yang gulita dengan hawa sepi.

Dan masih ingin tertegun mengadukan hati ini yang ternyata masih kuyup dalam rindu, kuyup dalam sayang yang terbang berhamburan bagai kunang-kunang yang bermain di ilalang.

Tentang hujan

Hai apa kabar kamu di sana.?

Sedikit cerita tentang hujan,

Tentang patah hati

     Aku menikmati heningnya malam di teras rumah, disana ada bunga dan lampu pemandangan itu membuat ku merasa sedikit tenang. Ingatan tentang Yogyakarta masih melekat Di kepala walau hanya beberapa hari aku disana,  meninggal kan kenangan tersendiri. Udara malam ini terasa dingin, aku menyeruput segelas kopi yang di buatkan adik perempuan ku. Bersandar di kursi setengah rebahan sembari memainkan gitar kebiasaan lain, selain bermain basket. Aku memang sering menghabiskan malam di teras rumah memandangi halaman berjam-jam.

Kita dan tempat itu

    Aku tau sulit untuk melupakan kita yang dulu, padahal kamu begitu mudah melupakan kita,  kita yang dulu pernah ada. Tapi kamu tau yang TERSULIT itu bukan mengucapkan selamat tinggal tapi membiasakan diri di saat melewati tempat yang dulu pernah ada, pernah ada kamu dan aku, pernah ada kita.

Untuk mu yang jauh di sana

     Hari ini,  hari pertama perjalanan menuju kembali ke perantauan,  demi menggapai cita-cita harus rela pisah dari orang tua, hari ini juga hari pertama ke Samarinda tanpa memberi kabar dari dia yang selalu ku kabarin tentang ke adaan ku, karna aku sudah bukan siapa-siapa lagi bagi dia.